Laporan Tetap
PRAKTIKUM BIOLOGI
UMUM 1
ACARA
II
PEMECAHAN MASALAH BIOLOGI
DISUSUN OLEH
:
NAMA
NIM
1.
Nurdiana
:151.135.109
2.
Uswatul
hasanah :151.135.094
3.
Zaenul
Fikri : 151.135.102
4.
Ferdiyansyah : 151.135.103
5.
Hasmawatul
hikmah : 151.135.093
6.
Anna
ariyana : 151.135.108
7.
Nur
jannah : 151.135.090
8.
Ro’yal
aini :
151.135.089
PENDIDIKAN
IPA BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN)
MATARAM
2013
Halaman Pengesahan
Laporan tetap praktikum
ini disusun untuk memenuhi tugas dan sebagai salah satu syarat untuk melengkapi
dan mengikuti kegiatan praktikum selanjutnya
Di sahkan di Mataram, 29 Oktober 2013
Mengetahui :
Asisten Co.Asisten
(Muhatir Muhammad,
S.Pd.) ( Jamiatul Hasanah )
NIP. NIM :151.152.044
i
|
KATA
PENGANTAR
Segala puji
hanya milik Allah SWT, Tuhan yang selalu memberi limpahan nikmat yang tiada
terhingga, nikmat yang dengan alat apapun di dunia ini tidak mampu menghitung
nya kepada hambanya, terutama sekali nikmat sehat. Shalawat serta salam semoga
selalu tercurahkan kepada phlawan revosioner kita (Nabi muhamad saw). Nabi
terakhir yang menjadi tumpuan harapan umat manusia yang beriman.
Laporan
ini merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan ilmu pratikum Biologi Umum
1 kepada seluruh khalayak mahasiswa,
yang bertujuan untuk melengkapi kriteria sks dalam dunia perkuliahan, lebih
spesifiknya lagi dalam mata kuliah. Permasalahan dan
solusi yang termuat dalam laporan ini di sesuai kan dengan buku pedoman
pratikum Biologi Umum, dan beberapa refrensi dari berbagai buku terkait dengan
tema laporan ,serta tidak lepas dari alat dan bahan yang di aplikasikan dalam
masing acara dalam pratikum.
Laporan ini juga
tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa adanya sumbangsih, dan bantuan dari
berbagai pihak. Maka dari itu lah lewat goresan pena pada kata penghantar
laporan ini , penulis sampaikan rasa terima kasih yang sebesar besarnya kepada
mereka yang sudah menjadi relawan dalam laporan ini dan semoga jasa baik mereka
mendapatkan pahala yang semestinya. Kami khusus nya sebagai pembuat laporan
acara ini menyadari bahwa laporan ini
masih sangat masih jauh dari kesempurnaan, dan harapan. Oleh karna itu kritik
dan saran yang sifatnya membangun, sangat kami harapkan.
Mataram, 29 Oktober 2013
Penyusun
ii
|
DAFTAR ISI
Cover .................................................................................................. i
Halaman
pengesahan .................................................................................. ii
Kata
Pengantar............................................................................................ iii
Daftar
Isi....................................................................................................... iv
Bab
I. Pendahuluan..................................................................................... 1
A. Latar
Belakang............................................................................... 1
A. Rumusan
Masalah.......................................................................... 1
B. Tujuan............................................................................................. 1
Bab
II. Pembahasan
................................................................................... 2
A.
Pelaksanaan
Praktikum.................................................................. 2
B. Landasan Teori............................................................................. 2
C.
Alat Dan Bahan............................................................................. 3
D.
Cara Kerja..................................................................................... 4
E.
Hasil
Pengamatan......................................................................... 4
F. Pembahasan................................................................................... 7
G. Simpulan
..................................................................................... 10
Bab
III. Penutup........................................................................................... 11
A. Kesimpulan................................................................................... 11
B. Kritik dan Saran........................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA
iii
|
LAMPIRAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Menurut pendapat kami pertumbuhan dan
perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan,
karena prosesnya berjalan bersamaan. Begitupun juga pertumbuhan dan
perkembangan yang akan kami amati seperti kacang hijau, lamtoro dan biji
jagung. Dimana yang kami ketahui perkecambahan diawali dengan penyerapan air
dari lingkungan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun
media lainnya. Perubahan yang bisa terjadi
adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji
menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun dari udara
(dalam bentuk uap air ataupun embun). Efek yang terjadi membesarnya ukuran biji
karena sel-sel embrio membesar dan biji yang melunak.
B. Rumusan masalah
1.
Bagaimana
mahasiswa dapat berlatih melakukan pemecahan masalah biologi melalui prosedur
ilmiah?
2.
Bagaimana
mahasiswa dapat menunjukkan sikap ilmiah dalam melakukan proses-proses ilmiah?
3.
Bagaimana
mahasiswa dapat berlatih menemukan fakta dan konsep ilmiah?
C. Tujuan
1.
Untuk dapat berlatih melakukan pemecahan masalah biologi
melalui prosedur ilmiah.
2.
Untuk dapat menunjukkan sikap ilmiah dalam melakukan
proses-proses ilmiah.
3.
Untuk dapat berlatih menemukan fakta dan konsep ilmiah.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pelaksanaan
Hari,
tanggal : Selasa, 22
Oktober 2013
Waktu
: 14.40-16.20
Tempat
: Lab. IPA Biologi IAIN Mataram
B. Dasar Teori
Biji akan berkecambah
setelah mengalami mengalami massa dorman
yang dapat disebabkan berbagai faktor internal, seperti embrio masih berbentuk
rudiment atau belum masak ( dari segi fisiologi), kulit biji yang tahan atau
imfermeabel, atau adanya penghambatan tumbuh. Perkecambahan sesungguhnya adalah
pertumbuhan embrio yang dimulai kembali setelah penyerapan air atau imbisi.
Pada waktu imbibisi, kandungan air meningkat, mula-mula cepat, kemudian lebih
lambat. Kini jaringa bermetabolisme secara aktif. Enzim yang telah ada
diaktifkan kembali, dan protein baru dengan kegiatan enzim baru disintesis
untuk mencerna dan menggunakan berbagai bahan cadangan yang tersimpan.(Ricinus,
Allium).
Linium
usitatissimum menunjukan perkecambahan epigel. Mula-mula radikular muncul
menjadi sumbu utama dari akar tunggang. Hipokotil memanjang di bagian dasarnya
dan melenkung. Tegangan yang terjadi menyebabkan keping biji serta keeping biji
yang menyelubunginya tertarik keatas tanah. Kemudian, hipokotil meluruskan
diri, kulit biji tanggal, dan keeping biji yang terpisah satu dari yang
lainnyaserta meluas. Ujung epikotil mula membentuk daun, buku, dan ruas.
Beberapa ruas pertama tetap pendek. Pada zea yang jenis perkecambahannya
hipogeal, biji beserta skutelum tetap dibawah permukaan tanah. Pada awal
perkecambahan, koleoriza memanjang dan menembus perikarp, kemudian akar
menembuskoleoriza. Diujung lain pada biji, pucuk yang diselubungi oleh
koleoptil muncul. Pada zea, kesatuan itu didorong keatas oleh ruas
(internodus) pertama, namun pada gandum puncuk terangkat hanya dengan
pertumbuhan ruas (internodus) kedua, yakni diatas nodus koleoptil. (Estiti
B Hidayat. 1995 : 261-262)
Perkecambahan merupakan
permulaan kembali pertumbuhan tumbuhan emberio didlam biji yang diperlukannya
ialah suhu yang cocok, banyaknya air yang memadai, dan persediaan oksigen yang
cukup. Apa yang cocok dan cukup bagi sepesies mungkin demikian bagi yang lain,
namun unyuk setiap sepesies harus di penuhi tiga kondisi.
(Prof. DR. Ir. H. Siti Soemarmi T. 1983 : 352)
Karakter tanah merupakan
paktor lingkungan yang penting dalam ekosistem darat. Tekstur dan komposisi
kimia tanah merupakan faktor utama yang menentukan jenis apa yang dapat tumbuh
dengan baik pada suatu lokasi tertentu, apa itu ekosistem alam atau daerah
pertanian. (iklim, tentunya adalah paktor pentinglainnya.) tumbuhan yang tumbuh
secara alami pada jenis tanah tertentu dapat beradaptasi terhadap kandungan mineral dan tekstur tanah
tersebut dan mampu menyerap air dan mengekstraksi nutrient esensial dari tanah
itu. Pada waktu berinteraksi dengan tanah yang mendukung pertumbuhannya,
tumbuhan pada gilirannya, akan mempengaruhi tanah. Hubungan antara tanah dengan
tumbuhan merupakan komponen kritis dari siklus-siklus nutrien yang menopang
ekosistem darat. Tekstur dan komposisi tanah, tanah berasal dari pelapukan
batuan padat. (Amalia
Safitri. 2003 :341-343)
C. Alat
dan Bahan
1.
Alat
a. Gelas
plastik
b.
Penggaris
c.
Camera
d.
Alat tulis
2.
Bahan
a. Biji lamtoro
b. Biji
jagung
c. Biji
kacang hijau
d. Kapas
e. Air
D. Cara
Kerja
1.
Menyediakan biji lamtoro, biji jagung
dan biji kacang hijau
2.
Menyediakan 6 gelas plastik serta kapas
secukupnya
3.
Merendam biji lamtoro, biji jagung dan
biji kacang hijau selama 1 hari
4.
Meletakkan kapas secukupnya di dalam
tiap-tiap gelas plastik
5.
Menambahkan air ke dalam gelas plastik
secukupnya
6.
Selanjutnya meletakkan biji lamtoro,
biji jagung dan biji kacang hijau didalam gelas plastik yang telah tersedia
sebanyak 3 biji tiap gelas
7.
Meletakkan masing-masing 3 gelas plastik
yang telah terisi di tempat yang gelap dan tempat terang
8.
Selanjutnya mengamati pertumbuhan biji
lamtoro, bii jagung dan biji kacang hijau selama 1 minggu
9.
Mencatat hasil pengamatan selama 1
minggu
10. Menyimpulkan
hasil pengamatan
E.
Hasil
Pengamatan
1. Gambar
hasil pengamatan
Ø Lamtoro
(tempat
terang) (tempat
gelap)
Ø Jagung
(tempat terang ) (tempat
gelap)
Ø Kacang hijau
(tempat
terang) (tempat
gelap)
2.
Tabel
hasil pengamatan
Ø Ditempat
terang
No
|
Jenis biji
|
Hari ke (cm)
|
||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
||
1
|
Leucaena leuucocephala (lamtoro)
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
2
|
Zea mays
(jagung)
|
0,1
|
0,4
|
0,7
|
1,4
|
3,2
|
4,9
|
6,1
|
3
|
Phaseolus radiatus (kacang hijau)
|
0,4
|
0,6
|
1,9
|
3,1
|
5,1
|
5,6
|
6,5
|
Ø Ditempat
gelap
No
|
Jenis biji
|
Hari ke (cm)
|
||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
||
1
|
Leucaena leuucocephala (lamtoro)
|
0,1
|
0,46
|
1
|
2,33
|
4,06
|
5,36
|
6
|
2
|
Zea mays
(jagung)
|
0,1
|
0,13
|
1,26
|
3,93
|
6,16
|
10,1
|
12,73
|
3
|
Phaseolus radiatus (kacang hijau)
|
1,1
|
1,3
|
5,23
|
12,6
|
19,5
|
25,4
|
29,1
|
Ø Tabel
rata-rata tempat terang dan gelap
No
|
Jenis biji
|
Tempat
|
|
Terang
|
Gelap
|
||
1
|
Leucaena leuucocephala (lamtoro)
|
2,74
|
-
|
2
|
Zea mays
(jagung)
|
5,03
|
2,4
|
3
|
Phaseolus radiatus (kacang hijau)
|
13,46
|
3,3
|
F. Pembahasan
Dari hasil
pengamata kami pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dimulai sejak
perkecambahan biji. Kecambah kemudian berkembang menjadi tumbuhan kecil yang
sempurna. Setelah tumbuh hingga mencapai ukuran dan usia tertentu, tumbuhan
akan berkembang membentuk bunga dan buah atau biji sebagai alat
perkembangbiakannya. Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di daerah meristematis
(titik tumbuh), yaitu bagian yang mengandung jaringan meristem. Jaringan ini
terletak di ujung batang, ujung akar, dan kambium. Aktivitas jaringan meristem
yang terletak di ujung batang/akar menghasilkan pola pertumbuhan yang berbeda
bila dibandingkan dengan jaringan meristem di kambium. Perkecambahan adalah proses
pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki kemampuan untuk
tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru.
Dari
hasil pengamatan yang kami lakukan banyak sekali perbedaan perbedaan yang kami
temukan antara pertumbuhan di tempat yang terang dan pertumbuhan di tempat
gelap tentunya di di sebabkan oleh berbagai faktor baik faktor internal maupun
faktor eksternal. Adapun perbedaan –perbedaan yang dapat terlihat adalah
tumbuhan di tempat terang terlihat sangat subur dan kokoh daunnya pun berwarna
hijau dimana itu di sebabkan oleh cahaya matahari yang berfungsi untuk proses
pembuatan makanan pada tumbuhan itu sendiri namun pertumbuhan di tempat yang
terang sedikit terhambat karna di pengaruhi oleh hormon auksin yang ada di
dalam tumbuhan itu sendiri dimana aktivitas
kerjanya terhambat di sebabkan oleh cahaya matahari yang kami tahu cahaya matahari menghabat kerja
dari hormon auksi sehingga pertumbuhan pada tumbuhan di tempat yang terang
sedikit terhambat. Sedangkan pertumbuhan di tempat gelap yang dapat kami uraikan adalah warna pertumbuhannya sangat
cepat karna tidak ada cahaya matahari
yang menghambat pertumbuhannya. Daunnya berwana kuning pucat dan sanagat kecil
begitu pula dengan batangnya kurus dan sangat rapuh.pada ketiga pertumbuhan
yang kami amati biji lamtoro sama sekali tidak tumbuh di tempat yang terang itu
karna biji lamtoro memiliki kulit yang sangat keras sehingga untuk
pertumbuhannya sangat sulit dibandingkan dengan biji jagung maupun biji kacang
hijau.
Berdasarkan posisi kotiledon
dalam proses perkecambahan dikenal dengan perkecambahan hipogeal dan epigeal. Hipogeal adalah
pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus
kulit biji dan muncul diatas tanah. Sedangkn pada epigeal hipokotillah yang
tumbuh memanjang akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan
tanah
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan yaitu:
1.
Faktor
internal
a.
Gen
b.
Hormone
2.
Faktor
eksternal
a. Suhu
b. Cahaya
c. Air
d. Kelembaban
e. Tanah
f. Ph
g. Oksigen
Hormon-hormon
yang mempengaruhi pertumbuhan perkecambahan yaitu:
1.
Auksin
Fungsinya
yaitu:
a.
Merangsang
perpanjangan sel.
b.
Merangsang pembentukan bunga dan buah.
c.
Merangsang pemanjangan titik tumbuh.
d.
Mempengaruhi pembengkokan batang.
e.
Merangsang pembentukan akar lateral.
f.
Merangsang
terjadinya proses diferensiasi.
2.
Giberrelin
Funsinya
yaitu:
a.
Merangsang pembelahan sel kambium.
b.
Merangsang pembungaan lebih awal sebelum
waktunya.
c.
Merangsang pembentukan buah tanpa biji.
d.
Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat sehingga mempunyai
ukuran raksasa.
3.
Sitokinin
Fungsinya yaitu:
a.
Merangsang
proses pembelahan sel.
b.
Menunda
pengguguran daun, bunga, dan buah.
c.
Mempengaruhi
pertumbuhan tunas dan akar.
d.
Meningkatkan
daya resistensi terhadap pengaruh yang merugikan seperti suhu
rendah,
infeksi virus, pembunuh gulma, dan radiasi.
Menghambat
(menahan) menguningnya daun dengan jalan membuat kandungan protein dan klorofil
yang seimbang dalam daun (senescens).
4.
Asam
absisat
Fungsinya yaitu:
a.
Menghambat
perkecambahan biji.
b.
Mempengaruhi
pembungaan tanaman.
c.
Memperpanjang
masa dormansi umbi-umbian.
d.
Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk melakukan
dormansi.
5.
Gas
etilen
Fungsinya
yaitu:
a. Membantu memecahkan dormansi pada
tanaman, misalnya pada ubi dan kentang.
b. Mendukung pematangan buah.
c. Mendukung terjadinya abscission
(pelapukan) pada daun.
d. Mendukung proses pembungaan.
e. Menghambat pemanjangan akar pada
beberapa spesies tanaman dan dapat menstimulasi pemanjangan batang.
f. Menstimulasi perkecambahan.
g. Mendukung terbentuknya bulu-bulu
akar.
6.
Kalin
Fungsinya
yaitu:
a. Rhizokalin, mempengaruhi pembentukan
akar.
b. Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan
batang.
c. Filokalin, mempengaruhi pembentukan
daun.
Antokalin, mempengaruhi pembentukan bunga.
Pada pertumbuhan perkecambahan yang
kotiledonnya berada di atas permukaan tanah disebut dengan epigeal. Dan
perkecambahan yang kotiledonnya terletak di dalam permukaan tanah disebut hypogeal.
G.
Simpulan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dimulai sejak
perkecambahan biji. Kecambah kemudian berkembang menjadi
tumbuhan kecil yang sempurna.
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan
komponen-komponen biji
Dari
hasil pengamtan kami menemukan banyak sekali perbedaan. Pertumbuhan di tempat
yang terang memiliki ciri-ciri sebagai berikut tumbuhannya tumbuh dengan subur,
daunnya bewarna hijau, serta batangnya terlihat sangat kuat sedangkan di tempat
gelap sebaiknya daunnya berwarna kuning pucat, pertumbuhannya cepat serta
batangnya terlihat kecil dan rapuh.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan yaitu
ada 2 yaitu :
Faktor
internal : Gen, Hormone;
Faktor
eksternal :Suhu, Cahaya, Air, Kelembaban, Tanah, Ph, Oksigen
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari hasil praktikum kami dapat menyimpulkan bahwa peertumbuhan di tempat
yang terang dan pertumbuhan di tempat yang gelap memiliki banyak sekali
perbedaan mulai dari warna daun, bentuk batang, serta pertumbuhan tanaman itu
sendiri. Dimana perbedaaan-perbedaan itu di sebabkan oleh banyak faktor baik
faktor ekternal maupun faktor internal.di mana faktor internal terdapat gen dan hormone dan pada
foktor eksternal terdapat air, cahaya, oksigen, kelembaban tanah dan suhu.
B. Keritik
dan Saran
1.
Kritik
Kakak coasnya banyak yang sibuk sendiri dan tidak ikut membangunnya
jalannya diskusi.
2.
Saran
Sebaiknya rasa kesal capek jangan di tunjukkan,
dipertambah senyumnya agar diskusi semakin berjalan dengan baik.karna yang
memacu hidupnya suatu diskusi di mulai dari pembimbingnya.
DAFTAR PUSTAKA
Bresnick Stephen. 2003. Intisari Mikrobiologi. Jakarta: Hipokrates
Subandi. M. 2010. Mkrobiologi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Waluyo lud. 2004 jilid 1, Mikrobiologi umum. Malang: Umm press